Curhatan emak emak di hari #valentine
Hayo siapa yang demen belanja
online?
(diam diam 10 jari ditangan
saya naik ke atas)
Saya seorang ibu yang
mengandalkan belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Alasan utama untuk saya adalah
PRAKTIS. Saya tidak pintar menawar,
kecuali sedang belanja sambil liburan atau sekedar beli oleh oleh. Praktis itu dalam pengertian saya, karena
tidak membutuhkan waktu khusus, dan saya bisa menggunakan waktu yang ada untuk
hal lain. Misalnya kadang ke mall atau
pasar bareng anak tapi tanpa target khusus, hanya untuk proses bounding
terutama untuk anak yang sebentar lagi remaja.
Kemana belanja onlinenya?
Harus ke tempat yang terpercaya
dong, ini listnya versi saya
- Teman, bisa teman kantor, tetangga, teman FB, teman sesama ortu, saudara atau orang yang kita kenal dan bisa percaya. Bisa di percaya itu penting, karena namanya duit enggak ada sodara atau temennya. Jadi saya akan pastikan jangan sampai proses jual beli malah merusak pertemanan apalagi persaudaraan
- . Toko resmi atau official shop, kalau ini untuk belanja yang agak serius. Biasanya kalau model ini kita yakin dengan kualitas barang maupun purna jualnya. Tapi hati hati dan lihat coment atau penilaian pembeli lainnya,karena proses refund atau pengembalian barang maupun uang kadang agak ribet juga.
- Pasar Toko Online yang punya sistem bagus, ini akan jadi pilihan kalau bisa melewatkan pilihan pertama. Tapi seiring berkembangnya system belanja online, pilihan satu juga punya toko di pasar ini. Saya pilih karena biasanya kalau beli ke nomer satu kan enggak bisa hutang, nah kalau pakai pasar ini saya bisa ngutang modern (you know lah what I mean). Kita bisa menentukan berdasarkan penilaian pembeli sebelumnya, respon penjualnya kalau kita bertanya, maupun deskripsi barangnya. Pentingnya kita juga bisa membandingkan harga dan memilih yang paling murah di antara yang terbaik.
Namanya belanja online terkadang
saya juga menemukan beberapa kendala dalam proses pembelian. Biasanya karena penjual tidak update stok di
pasar, dan tidak mencantumkan persyaratan harus chat menanyakan stok terlebih
dahulu. Tapi penjual begini biasanya
penjual yang tidak aktif, sebisa mungkin jangan berurusan dengan penjual model begini. Permasalahan yang pernah saya hadapi dalam
belanja di online shop setelah saya perhatikan yang jadi mungkin sudah jadi modus mengarah ke
penipuan coba saya rangkumkan di bawah ini :
- Sudah di proses pembayaran dan pedagang menginformasikan kalau dia salah menulis harga, jadi kita di minta transfer kekurangannya ke rekening pribadi. Tidak perlu merasa kasihan kalau kita beli di pasar dan bukan sama teman. Batalkan saja dan buat pernyataan ke pihak market kalau penjual meminta harga lebih dari yang di cantumkan. Jangan lupa di simpan bukti percakapan. Biarpun pengembalian dana akan memakan waktu, ini lebih baik daripada terlibat urusan di luar ketentuan.
- Sudah di proses pembayaran dan baru di informasikan barangnya kosong. Batalkan saja.
- Sudah di proses pembayaran dan barang yang diterima tidak lengkap. Kalau kita beli dengan menggunakan cicilan CC HATI HATI, kasus ini akan membutuhkan usaha yang agak keras. Pembatalan karena satu pesanan berarti harus membatalkan keseluruhan pesanan. Ini yang saya tidak cermati dulu.
- Pembayaran sudah diproses, barang sudah di kirimkan tapi status pengiriman tidak jelas. Saya alami hal ini justeru di pasar yang menjanjikan barang barang asli. Saya butuh nyaris 2 bulan untuk memastikan dana saya di kembalikan, dan masih membutuhkan 14 hari kerja untuk menerima dananya. Hari ini juga saya melihat pasar ini banyak di singgung di surat pembaca.
Dinamika
belanja mau online ataupun offline memang beragam, tapi sebagai ibu rumah
tangga kita bisa memanfaatkannya untuk meringankan tugas ataupun sekedar
memanjakan diri sendiri. Asal sabar,
cerdik dan tidak gampang menyerah, kita bisa mendapatkan apa yang kita sudah
bayar.